Rabu, 13 Oktober 2010

ASPAKSI Himpun Pengusaha dan Pelaku Aktivasi Otak Tengah

JAKARTA – Asosiasi Pelaku Aktivasi Otak Tengah dan Pengembangan Kecerdasan se-Indonesia, ASPAKSI, telah dibentuk dan diumumkan di Jakarta pada hari Rabu, 13 Oktober 2010. Musyawarah pertama anggota yang berlangsung sehari penuh itu dihadiri 25 peserta dari berbagai lembaga pengembangan SDM di berbagai kota besar propinsi, sebagian besar berprofesi sebagai penyelenggara pelatihan, optimasi, dan aktivasi otak tengah.
    Sidang formatur, dipimpin Suhandayana, berhasil merumus dan menetapkan AD/ART ASPAKSI Tahun 2010-2013 dan personal Dewan Pipinan Pusat (DPP). Ketua Umum DPP ASPAKSI dijabat oleh Ny. Irawati Hermawan, Sekjen DPP M. Zaenal Goefron, dan Bendahara Edison Sarkawi. Pengurus DPP lainnya dijabat oleh anggota dari berbagai pendiri lembaga aktivasi otak tengah dan pengembangan kecerdasan lainnya. Agenda lainnya, yakni upaya merumuskan standarisasi dan legalitas lembaga, produk layanan, dan program kerja akan digodok lebih lanjut di tingkat DPP untuk kemudian dapat dipatuhi oleh semua anggota ASPAKSI.
    Inisiator asosiasi, M. Zaenal Goefron dalam sambutannya menegaskan, anggota perlu membentuk perkumpulan dengan visi ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. “Tujuan membentuk ASPAKSI agar para anggota memiliki payung organisasi nasional yang mampu menjembatani kepentingan antar anggota, masyarakat, dan negara. Sehingga keberadaan lembaga pengembangan SDM di bidang tertentu dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya, terutama agar pengguna jasa pendidikan non formal tidak ragu atas keberadaan dan kompetensi lembaga pelaksana yang telah mendapat rekomendasi dari instansi pemerintah dinas terkait dan dari ASPAKSI.
    Peserta diskusi sepakat bahwa proses dan hasil aktivasi bukan fenomenal, tapi kenyataan yang dapat dialami oleh para peserta pelatihan. “Semua anak normal telah memiliki potensi penginderaan secara padu dan sontan. Karenanya, anak usia 5 sampai 15 tahun mudah mencapai tingkat kepekaan dalam waktu relatif singkat,” jelas Pimpinan MAP Indonesia, Goefron.
    Menyoal jenis kegiatan pendidikan luar sekolah ini, diskusi antar peserta siang itu menajam ke aspek dan praktek yang kini sudah umum disebut aktivasi otak tengah. Pengurus yang baru terbentuk mengakomodir usulan standarisasi dan legalitas produk, program pelatihan, dan sarana pelatihan terkait. (*)

Tidak ada komentar: